George Floyd sebenarnya bukan siapa-siapa. Dia hanyalah seorang warga negara Amerika biasa yang ber-ras Afro Amerika dan memiliki warna kulit yang gelap. Geoge Floyd yang sebelumnya berprofesi sebagai seorang security yang di-PHK karena effek dari kondisi Covid19 yang melanda Amerika.

George Floyd, yang putus kerja tak punya lagi kerjaan dan penghasilan membeli rokok di sebuah minimarket. Pelayan minimarket mencurigai bahwa uang yang dia pakai buat membayar rokok tersebut adalah palsu. Dan pelayan itu menelepon polisi. Di sinilah dimulainya drama yang akhirnya merenggut nyawa Floyd akibat mendapat tekanan fisik dari polisi Indianapolis. Dan semua kejadian itu terekam oleh video warga dan disebarkan di media sosial.

Tindakan polisi, yang kebetulan semuanya berkulit putih itu, yang sadis dan arogan otomatis memicu kemarahan warga Amerika. Isu rasisme muncul dan terus merebak dan menggeliding bak bola salju.

Negeri Paman Sam bergelora..!!

Kasus kekerasan terhadap George Floyd yang merenggut nyawanya itu akhirnya mengundang reaksi dunia. Warga dunia, di berbagai negara juga melakukan aksi turun ke jalan memprotes aksi rasisme tersebut.

Tuntutan persamaan hak dan menentang diskriminasi rasial yang tetap terjadi dan dipraktekkan secara implisit oleh warga kulit putih terhadap kulit berwarna, benar-benar menjadi isu global yang mesti diperbaharui lagi.

Rasa superioritas pada bangsa dan warna kulit tetap tidak mampu dihapus hingga sekarang. Piagam Magna Charta dari Inggris (1215) maupun Deklarasi Kemanusiaan dari perancis (1789) yang mengusung persamaan hak bagi semua manusia, hanyalah sebuah pernyataan di atas kertas dan tidak mampu diterapkan secara komperehensif atau mungkin sudah terlupakan.

Rasa superioritas bangsa dan warna kulit oleh orang perorang atau sekelompok orang, yang selalu menjadi korban adalah, maaf, selalu kulit yang berwarna gelap (hitam).

Tragedi yang menimpa George Floyd menyadarkan kembali kepada dunia bahwa Deklarasi Kemanusiaan tentang persamaan hak asasi manusia itu mesti diperbaharui kembali.

Rasulullah Muhammad SAW. bersabda, “tak ada kelebihan orang arab terhadap non arab. Yang membedakan manusia di hadapan Tuhan hanyalah ketaqwaannya.”

Sinyalelemen dari ajaran Islam yang jauh lebih tua dan lebih dahulu dari Piagam Magna Charta Inggris maupun Deklrasi Kemanusian Perancis itu menegaskan bahwa, bangsa dan warna kulit bukan merupakan indikator superioritas manusia yang satu dengan manusia lainnya. Tapi taqwa, akhlaqul karimah dan kapasitas keilmuan sesoranglah yang membedakan derajat manusia di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia lainnya.

Selamat Jalan George Floyd.

Rest in peace, istirahatlah dalam damai.
Terlepas dari apa keyakinanmu, tapi secara kemanusiaan kami berempati kepadamu.

God Bless you, Floyd..!!

Rashid Harman, Juni 2020.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *