Suasana libur lebaran di tengah masa isolasi covid-19 tidak menyurutkan semangat pemuda-pemudi Bima untuk terus berkarya, termasuk karya di bidang pertanian dengan menghadirkan ‘pameran’ hasil budidaya hidroponik masing-masing.

Adalah Ogie Gagah yang mulai memamerkan bidikan kameranya pada tanaman hijau segar hasil budidaya hidroponik, katanya di dekat rumah adiknya di Jalan Baru, Lewi Rato, Kota Bima (Jl. Pengairan).

Video by: Ogie Gagah
Photo by: Ogie Gagah
Photo by: Ogie Gagah
Satu lubang kecil itu dalam 35 hari akan berharga Rp 5.000 (Photo by: Ogie Gagah)

Tidak kalah dengan Ogie, Rangga Babuju pun ‘memamerkan’ kebun hidroponik yang dikelola HIDROFARM di Soro, Kec. Lambu (Kab. Bima). Menurutnya di sana terdapat 5.000 lubang tanam.

Photo by: Rangga Babuju
Selada & Sawi. Satu lubangnya berharga jual Rp 6.000,- namun untuk warga sekitar hanya dijual Rp 2.500,- (Photo by: Rangga Babuju)
Selada merah yang berharga lebih mahal, namun permintaan cukup tinggi (Photo by: Rangga Babuju)

Menurut Rangga, hasil Hidrofarm dikhususkan untuk memenuhi permintaan hotel-hotel di Labuhanbajo, dan hasil produksi mereka pun masih belum mencukupi. Saat ini mereka sedang menyiapkan lagi tambahan 15.000 lubang untuk Selada Merah, Selada Kribo (Green Coral), Sawi Putih, dan Seledri.

Para pemuda pengelola Hidrofarm, Lambu, Bima (Photo by: Rangga Babuju)

Selanjutnya, bang Farid El Maruf tidak ketinggalan memajang foto kebun hidroponiknya.

Jika melihat foto-foto ini sepintas kita dapat menduga bahwa budidaya hidroponik yang dilakukan tergolong serius dengan modal yang cukup ‘wah’. Oleh karena itu, saya meminta secara khusus kepada bang Farid untuk menulis sendiri topik hidroponik ini, yang mudah-mudahan tidak akan lama lagi akan dimuat di BimaCenter.com

Semoga memberi inspirasi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *