Istilah “Kalembo Ade” atau “Lembo Ade” akan sering anda dengar jika berkunjung ke Bima. Siapa saja yang anda temui, kapan saja, dalam situasi apa saja, orang Bima akan selalu mengucapkan “Kalembo Ade” atau “Lembo Ade”.
Secara harfiyah, “Lembo” artinya “Lapang”, sedangkan “Ade” artinya “Hati”. Secara istilah, “Lembo Ade” dapat diartikan “sabar” atau “lapang dada”. Tambahan “Ka” pada kata “Lembo” artinya “menyuruh” atau “menganjurkan”. Jadi “Kalembo Ade” dapat diartikan “Sabar ya”, atau “Jangan berkecil hati”, atau “Selalu berlapang dada”.
Istilah “Kalembo Ade” ini merupakan kearifan lokal Dou Mbojo (Suku Bima, baik yang tinggal di Bima maupun di Dompu) untuk selalu mengingatkan kita agar “bersabar” dan sekaligus “bersyukur”, sebuah kearifan yang sangat agamais (religius).
Kadang-kadang, bahkan hampir selalu, kata “Lembo Ade” diucapkan dengan tambahan partikel “Ta”, menjadi “Lembo Ade Ta”. Penambahan “Ta” ini untuk memperhalus atau melembutkan bahasa, sehingga akan lebih berkenan bagi lawan bicara. Penambahan “Ta” umumnya dilakukan jika lawan bicara kita lebih tua atau orang yang dihormati.
Jadi, kalau anda mendengar orang Bima mengatakan “Lembo Ade”, “Kalembo Ade”, itu sudah lumrah. Umumnya kita menjawab: “Iyo ta, sama-sama“.
Bentuk lain dari kata “Lembo Ade” adalah: “Lembo ade, soba” (Sabar ya, sobat), “Lembo ade, lenga” (Sabar ya, kawan), “Lembo ademu” (Jangan berkecil hati ya).
Jika anda berbelanja di sebuah toko, ketika anda menawar harga barang, pegawai toko mungkin akan berkata: “Lembo ade ta”. Ini artinya harga barang itu tidak boleh ditawar atau dikurangi. Ketika anda meminta sesuatu kepada seseorang (barang atau jasa) dan orang tersebut berkata “Lembo ade ta”, itu berarti dia tidak berkenan (penolakan).
Saya merantau/tinggal di Jawa (Jawa Tengah, Jawa Timur) dan Sunda (Jawa Barat) lebih dari tiga puluh tahun, namun belum menemukan istilah yang menyerupai “Kalembo Ade”, hanya menggunakan bahasa langsung yang biasa (mungkin pembaca ada yang tahu, mohon informasikan pada komentar). Mungkin istilah dalam bahasa Inggris lebih mewakili, yaitu “Be Patient” (bersabarlah). Bagi saya, ini menunjukan kearifan lokal masyarakat Bima yang luar biasa, terutama jika mengingat kerasnya karakter orang Bima itu sendiri.
Santabe ta, kalembo ade …
(Gambar ‘dipinjam’ dari: https://www.facebook.com/rainkaroto/ karena bagus dan kreatif).