Perjalanan karier Hamdan Zoelva di bidang hukum berjalan mulus. Puncak kariernya saat ia terpilih sebagai Ketua Mahkmah Konstitusi (MK). Namanya makin populer saat memimpin sengketa hasil Pilpres 2014 antara pasangan Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta.

Selama sidang yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi, Hamdan Zoelva menjadi perhatian rakyat Indonesia bahkan dunia internasional. Tak hanya terlihat gagah dan ganteng yang mengundang decak kagum penonton ibu-ibu, tapi juga tutur cara memimpin sidang pun mendapatkan apresiasi para pakar hukum meskipun banyak tekanan.

“MK sama sekali tak terpengaruh dengan demonstrasi serta tekanan media dan kelompok apa pun, Mahkamah akan memutus sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya,” kata Hamdan di gedung MK, Selasa, 5 Agustus 2014.

Sikap tegas Hamdan Zoelva tak jauh dari karakternya sebagai orang Indonesia timur. Ia lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), 21 Juni 1962  dari pasangan TG. KH. Muhammad Hasan, BA dan Hj. Siti Zaenab. Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang kuat. Bapaknya adalah seorang tuan guru pendiri Pesantren Al-Mukhlis di Bima. Masa pendidikan SD hingga menengah, ia selesaikan di  Bima, NTB.

Pada usia 18 tahun, Hamdan Zoelva merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Pertama kali sampai di sana, dia mendaftar dan kuliah di Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Di sini dia hanya sampai sarjana muda.

Setelah itu, ia melanjutkan kuliahnya ke Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus sebagai sarjana penuh bidang Ilmu Hukum Internasional.Berbekal gelar Sarjana Hukum dalam usia 24 tahun, dia mulai mencari pekerjaan. Hamdan mulai mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta di Makasar.

Tidak lama menekuni menjadi dosen, Hamdan Zoelva tertarik menjadi advokat seperti ilmu yang dimilikinya. Dia kemudian hijrah ke Jakarta untuk menjadi asisten pengacara di kantor pengacara ternama OC Kaligis.

Di tengah kesibukannya menjadi pengacara, pada tahun 1998, dia mencoba masuk dunia politik. Di awal Era Reformasi tersebut, ia bergabung dengan Partai Bulan Bintang (PBB), bentukan Yusril Ihza Mahendra.

Karier politiknya naik saat ia terpilih menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004. Dia menjadi sekretaris Fraksi Partai Bulan Bintang dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Namun, pada pemilu berikutnya, setelah tidak lolos, Hamdan perlahan meninggalkan gelanggang politik praktis dan dia memilih kembali ke dunia advokat. Sejak itu dia mulai bergabung dengan beberapa kantor pengacara dan akhirnya dia juga mendirikan kantor pengacara dengan nama Law Firm Hamdan & Januardi.

Pada tahun 2010, ia mencoba mengadu nasib menjadi hakim Mahkamah Konstitusi (MK). Dia ikut seleksi uji kelayakan di DPR dan akhirnya lolos sebagai hakim MK untuk periode 2010-2015.

Puncaknya, di tengah kekosongan pimpinan MK, karena ketua lama Muchtar Akil terseret kasus hukum, Hamdan Zoelva terpilih sebagai ketua MK hasil pemilihan antar sesama hakim konstitusi periode 2013-2015. Ia menjadi Ketua MK termuda saat itu. Setelah tak lagi menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), ia aktif di organiasi Syarikat Islam (SI) sebagai Ketua Umum periode 2016-2021.

KELUARGA
Istri         : RA Nina Damayanti, SH
Anak       : Muhammad Faris Aufar
                 Ahmad Arya Hanafi
                 Ahmad Adib Karami

PENDIDIKAN
SD Negeri, Bima (1974)
Madrasah Tsanawiyah Negeri, Bima (1977)
Madrasah Aliyah Negeri, Bima (1980)
Sarjana Muda, Fakultas Syari’ah IAIN Makassar (1981-1984)
S1, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, (1986)
S-2, Hukum dari Universitas Padjajaran, 2004
S3, Bidang Ilmu Hukum Tata Negara, Universitas Padjajaran, Bandung  (2010)

KARIER
Ketua Badko HMI Indonesia Timur (1985-1987)
Dosen di beberapa Perguruan Tinggi (1986)
Asisten Pengacara, OC. Kaligis and Associates, Jakarta (1987-1990)
Anggota Asosiasi Advokat Indonesia dan Anggota Dewan Penasihat AAI (2005)
Anggota Ikadin (1994-2003)
Pendiri dan Ketua Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (1998-2000)
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Bulan Bintang (1998-2000)
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Bulan Bintang (1998-2005)
Ketua DPP Partai Bulan Bintang (2000-2005)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Bulan Bintang (2005-2006)
Ketua Umum DPP Partai Bintang Bulan (2005-2010),
Deputy Chairman Asean Muslim Youth Secretariat (AMSEC) (2001-)
Anggota DPR Periode 1999-2004 dari Partai Bulan Bintang
Partner dan Pendiri Law Firm SPJH (Sri Haryanti Akadijati, Poltak Hutajulu, Juniver Girsang, Hamdan Zoelva, dan Januardi S. Hariwibowo) (1990-2007),
Partner dan Pendiri Law Firm HSJ&Partner (Hamdan, Sujana, Januardi & Partner) (1997-2004)
Partner dan Pendiri Law Firm Hamdan & Januardi (2004-2010)
Hakim Mahkamah Konstitusi (2010-2015)
Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia (2013-2015)
Ketua Umum Syarikat Islam, 2016-2021 

(Sumber: https://www.viva.co.id/siapa/read/54-dr-hamdan-zoelva-s-h-m-h)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *